Mahasiswa Unila Lakukan Riset Obat Diabetes Dari Kulit Kayu

Mahasiswa Unila Lakukan Riset Obat Dietesbetes Dari Kulit Kayu

SEJUMLAH mahasiswa Universitas Lampung (Unila) melakukan riset pengobatan alternatif obat diabetes dari kulit kayu.

Inovasi tersebut dilakukan para mahasiswa Unila pada Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM-RE) ini bertemakan ‘Alternatif Bahan Obat Antidiabetes dan Antikanker Berupa Senyawa Aktif yang Berasal dari Kulit Kayu Famili Dipterocarpaceae’.

Mereka tergabung dalam tim Dipterocarpaceae, terinspirasi bahan kulit kayu untuk bahan obat yang termasuk dalam famili dipterocarpaceae.

Mereka merupakan sekumpulan mahasiswa dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unila dibawah bimbingan dosen Prof Dr Noviany SSi, M Si.

Tim Dipterocarpaceae melakukan beberapa penelitian pengujian ekstrak dan senyawa aktif bahan alam yang memiliki bioaktivitas sebagai alternatif untuk obat diabetes dan kanker. Senyawa-senyawa aktif tersebut masuk dalam golongan senyawa metabolit sekunder.

Dina Elviana, mahasiswa program studi (prodi) Kimia angkatan 2021, selaku anggota dari tim Dipterocarpaceae menjelaskan proses dan tahapan pembuatan alternatif bahan obat saat diajukan dalam Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta tingkat Universitas.

“Kalau proses untuk riset kami sendiri itu ada tiga, kami melakukan ekstraksi dan isolasi senyawa metabolit sekunder dari kulit kayu famili dipterocarpaceae.”

Uji aktivitas antidiabetes ekstrak dan senyawa hasil isolasi secara in vitro menggunakan enzim a-amilase, kemudian kami juga melakukan uji aktivitas antikanker secara in vitro menggunakan sel kanker MCF-7,” ujar Dina, pada Selasa (30/7).

Bahan yang digunakan dalam riset tersebut antara lain, metanol, n-heksana, etil asetat, kloroform, aquadest, kertas saring, pereaksi Folin-Ciocalteau (FC), Na2CO3 1 M, asam galat, buffer fosfat 0,1 M pH 6,9 (NaH2PO4 dan Na2HPO4), DMSO, a-amilase, HCl 1 M, dengan pereaksi iodin, amilum, serta sampel berupa serbuk kulit kayu yang diperoleh dari Kecamatan Lengkiti, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan.

Selain proses penelitian, riset ini juga bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder, menentukan kadar fenolik total, serta mengetahui aktivitas antidiabetes dan sitotoksik dari kulit Hopea Mengarawan.

Dina memaparkan, proses pengujian terhadap senyawa aktif dari genus lain famili dipterocarpaceae sebagai antidiabetes dan antikanker belum banyak atau bahkan belum pernah dilakukan.

Hal itu menjadi dorongan bagi para mahasiswa FMIPA Unila untuk melakukan riset mengenai ekstraksi dan mengisolasi senyawa aktif dari kulit kayu dipterocarpaceae sebagai alternatif untuk bahan obat.

Dilansir dari akun instagram @pkmre.dipterocarpaceae, senyawa aktif dari kulit kayu Dipterocarpus littoralis memiliki aktivitas antidiabetes, antioksidan dan antiplasmodial. Selain itu, hasil ekstraksi dari tumbuhan tersebut diketahui sebagai antibakteri Staphylococcus aureus, Salmonella enteritidis, dan Pseudomonas aeruginosa, antioksidan, serta antikanker.

“Sebenarnya, semua yang ada di bumi ini pasti diciptakan untuk dimanfaatkan dan dipergunakan sesuai dengan takarannya. Oleh karena itu, kami mencoba untuk menggali potensi dari tanaman famili dipterocarpaceae untuk dijadikan alternatif bahan obat antidiabetes dan antikanker. Hasil riset ini diharapkan dapat menjadi pembaharuan di dunia penelitian, terkait alternatif bahan obat yang berasal dari tumbuhan,” ujar Dina

Dina juga menceritakan mengenai kendala yang terjadi selama melakukan riset. Menurutnya, hasil riset yang diperoleh belum tentu mendapatkan pengaruh dan khasiat yang baik, sehingga perlu dilakukan pengujian berulang kali.

Dina bersama teman-teman juga sempat mengalami trial and error karena berbagai percobaan eksperimen dan takaran yang kurang pas.

Namun, dengan motivasi, keinginan yang kuat, serta dukungan antar anggota tim menjadi kekuatan untuk menyelesaikan penelitian PKM-RE ini. Prinsip dari tim Dipterocarpaceae sendiri adalah berusaha untuk menyelesaikan apa yang telah dimulai. Meskipun gagal beberapa kali, jangan pantang menyerah dan terus mencoba hingga mendapatkan hasil yang terbaik.

Lewat hasil penelitian tersebut, tim Dipterocarpaceae juga berupaya untuk mempublikasikan inovasi bahan obat kulit kayu dalam sebuah artikel ilmiah. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi perkembangan inovasi medis untuk pengobatan. (Dit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *