SELEBGRAM asal Lampung dilaporkan atas dugaan penipuan, penggelapan dan pelanggaran UU ITE, dengan jumlah korban mencapai belasan orang sejak 2016.
Kasus ini dilaporkan dalam dua laporan: satu terkait UU ITE dengan nomor LP/B/379/VIII/2024/SPKT/Polda Lampung.
Dan satu lagi terkait tindak pidana penggelapan dengan nomor LP/B/381/VIII/2024/SPKT/Polda Lampung.
“Kami sudah menerima kedua laporan itu,” ujar Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadilah di Mapolda Lampung, pada Selasa (27/8).
Umi menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan tersebut dan saat ini laporan sedang diteliti oleh penyidik.
Ia juga menegaskan Polda Lampung akan menangani kasus ini secara profesional dan transparan.
Sementara itu, kuasa hukum salah satu korban, M Ilyas dari Law Firm Menembus Batas, mengonfirmasi pihaknya telah melaporkan kasus tersebut ke Polda Lampung.
Menurut Ilyas, lima korban yang ia wakili berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari PNS hingga mahasiswa.
“Kami telah melaporkan kasus ini ke Polda Lampung. Terduga pelaku adalah seorang selebgram,” ujar Ilyas.
Laporan diajukan oleh korban berinisial SY, didampingi oleh dua kuasa hukum lainnya, Yuli Setyowati dan M Gribaldi. Dalam laporan tersebut, terlapor disebut berinisial OA.
Ilyas menjelaskan bahwa OA sebenarnya adalah teman dari para korban. Mereka saling mengenal dalam pergaulan sebagai selebgram.
“Setiap korban mengalami modus yang berbeda-beda, tetapi semuanya bermuara pada penyalahgunaan hubungan pertemanan,” ungkap Ilyas.
Beberapa modus operandi yang diungkap oleh kuasa hukum termasuk peminjaman barang berharga seperti emas, ponsel, dan uang. Ada juga korban yang kartu kreditnya dipinjam dan digunakan oleh terduga pelaku.
“Kebanyakan barang yang dipinjam digunakan oleh terduga pelaku untuk menunjang gaya hidupnya,” tambah Ilyas.
Ilyas berharap kepolisian segera menindaklanjuti kasus tersebut mengingat banyaknya korban dan keresahan yang telah ditimbulkan.
“Terlebih lagi, terduga pelaku adalah seorang figur publik, sehingga tindakan buruknya bisa memberikan contoh negatif bagi masyarakat,” katanya. (Dit)
